Minggu, 06 Juni 2010

ISOLASI FRAKSI GABUNGAN AKTIF AGEN ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK KLOROFORM BAKTERI Photobacterium phosphoreum YANG BERSIMBIOSIS PADA ORGAN CAHAYA CUMI-CUMI

Mochamad Untung Kurnia Agung. K2D 001 304. Isolasi Fraksi Gabungan Aktif Agen Antibakteri dari Ekstrak Kloroform Bakteri Photobacterium phosphoreum yang Bersimbiosis pada Organ Cahaya Cumi-Cumi Loligo duvauceli
(Pembimbing : Delianis Pringgenies dan Agus Sabdono)

Salah satu penerapan penelitian di bidang bioteknologi adalah pemanfaatan produk metabolit sekunder yang dihasilkan oleh mikroorganisme sebagai bahan antibiotik. Pengembangan potensi metabolit sekunder sebagai antibiotik saat ini sangat diperlukan seiring dengan beragamnya penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Di antara mikroorganisme yang berpotensi sebagai penghasil senyawa antibakteri adalah bakteri, termasuk bakteri simbion. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menelusuri potensi antibakteri dari metabolit sekunder yang dihasilkan oleh bakteri Photobacterium phosphoreum yang bersimbiosis pada organ cahaya cumi-cumi Loligo duvauceli.

Metode penelitian ini termasuk dalam metode eksperimental di laboratorium. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei – Juli 2005. Proses ekstraksi, fraksinasi, dan uji sensitivitas antibakteri dilakukan di Laboratorium Eksplorasi dan Bioteknologi Kelautan Jurusan Ilmu Kelautan FPIK UNDIP, Teluk Awur, Jepara.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk uji ekstrak kasar, diameter zona hambatan terbesar diperoleh pada uji terhadap bakteri Staphylococcus aureus pada konsentrasi 10 μg/mL pada pengamatan waktu inkubasi 24 jam yaitu sebesar (8,93  0,04) mm, sedangkan diameter rata-rata zona hambatan yang terkecil diperoleh dari uji terhadap bakteri Vibrio harveyi pada konsentrasi 1 μg/mL pada pengamatan waktu inkubasi 48 jam yaitu sebesar (8,25  0,04) mm. Dari 6 fraksi gabungan (FC) hasil fraksinasi ekstrak kasar, diketahui bahwa fraksi gabungan ke-3 (FC-3) merupakan fraksi yang paling aktif menghambat pertumbuhan keempat bakteri uji dengan diameter zona hambatan terbesar diperoleh pada uji terhadap bakteri Staphylococcus aureus pada pengamatan waktu inkubasi 24 jam yaitu sebesar (9,57  0,10) mm. Selanjutnya, dari 4 fraksi gabungan hasil fraksinasi lanjutan FC-3, diketahui bahwa fraksi gabungan ke-2 (FC-3.2) adalah fraksi yang paling aktif menghambat pertumbuhan keempat bakteri uji dengan diameter zona hambatan terbesar juga diperoleh pada uji terhadap bakteri Staphylococcus aureus pada pengamatan waktu inkubasi 24 jam yaitu sebesar (11,11  0,02) mm.


Kata kunci : Photobacterium phosphoreum, senyawa aktif, antibakteri

1 komentar:

  1. permisi pak/bu saya ingin memiliki jurnal dari penelitian di atas yang akan saya pergunakan untuk literatur penelitian saya,,, bagaiman saya bisa mengakses jurnal tersebut,, terimakasih

    BalasHapus